Selamat Datang!

Informasi Seputar Dunia Otomotif Kelistrikan Otomotif Perawatan Kendaraan

Artikel Ku! Informasi Ku!

Tentang Saya

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Nurul Fikri

Mahasiswa Otomotif

Saya adalah seorang mekanik dibidang otomotif. Latar belakang pendidikan saya adalah SMK N 1 Purworejo dengan mengambil jurusan Teknik Kendaraan Ringan dilanjutkan dengan menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Saya memiliki pengalaman kerja pada bengkel Suzuki Sumberbaru Trada motor Yogyakarta selama 3 bulan.

Services

Perawatan Kendaraan

Berisi tata cara perawatan kendaraan, kegiatan servise apa saja yang dilakukan sesuai dengan jarak tempuh kendaraan

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Informasi tentang bagian mesin dan tata cara perawatannya

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Informasi tentang bagian kelistrikan kendaraan dan tata cara perawatannya

Informasi Terkini

Informasi mengenai perkembangan terkini bidang otomotif

Artikel Ku!


Sekilas Tentang Modifikasi Papas Nok (Poros Camshaft)

        Halo mekanikers kali ini saya akan membahas secara singkat dampak dari modifikasi papas nok yaitu pembukaan katup lebih lama, berikut penjelasannya :

Modifikasi_Papas_Nok

         Jika nok bagian bawahnya di papas maka pembukaan katupnya lebih lama karena……
Apabila Nok dipapas kondisi yang akan terjadi adalah
•    jarak antara nok bagian bawah (B) dengan titik O mengalami pemendekan jarak dibanding yang normal (mendekati diameter asli nok).
•    Tinggi Cam lobe height (selisih, 2.BO – Tinggi total nok) tetap normal seperti nok tanpa papas.


        Akibat nya pembukaan katup akan lebih awal dan penutupan katup akan lebih akhir karena pada saat menutup, posisi nok bagian bawah (BO) lebih rendah atau pendek dibanding nok yang tidak dipapas. Selain itu karena Cam lobe height tidak di papas maka posisi pembukaan katup terbesar akan mengalami pertambahan panjang (efek dari BD dipapas sedangngkan AO jaraknya tetap sama) sehingga Durasi Pembukaan katup akan lebih lama.

        Mengapa papas nok banyak dilakukan oleh beberapa mekanik ? Karena Pembukaan katup yang lebih lama akan meningkatkan efisiensi volumetrik silinder. Efisiensi volumetrik adalah kesesuaian volume silinder dengan banyaknya campuran udara dan bahan bakar yang dihisap. Semakin baik efisiensi volumetrik, tenaga yang dihasilkan semakin maksimal. Disisi lain, papas nok memungkinkan terjadinya overlaping karena pembukaan katup yang lebih awal dan penutupan yang sedikit lebih lama. Jadi dapat dikatakan overlaping yaitu peristiwa ketika katup masuk dan katup keluar sama sama terbuka. Dampak dari overlaping yaitu karena kedua katup membuka secara bersamaan, maka ketika udara dihisap melalui katup masuk akan mendorong gas sisa pembakaran lewat katup buang (Pembilasan). Sehingga ruang pembakaran benar benar terisi oleh gas baru.

Sistem AC ( Air Conditioner) Mobil


 

Salam Otomotif !!

         Pada perkembangan dunia otomotif yang semakin maju, berbagai perusahaan ternama berlomba – lomba untuk menciptakan sebuah teknologi atau system tambahan pada sebuah mobil. Sistem tambahan tersebut membuat penggunanya agar semakin nyaman dan aman dalam mengendarai sebuah kendaraan mobil. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas system AC atau air conditioner pada mobil. Karena system ac adalah suatu system yang berperan penting dengan kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara.

Pengertian.

       AC atau air conditioner dalam bahasa inggris artinya pengkondisian udara. Menurut (Rusuminto, Yuliana, dan Ridho, 2018 : 20) menjelaskan bahwa air conditioner adalah sebuah proses pengondisian udara didalam mobil, dimana proses tersebut berupa pembersihan, pendinginan, pengeringan, dan pensirkulasian udara yang dikontrol pada sebuah system ac. Sedangkan menurut Toyota new step 1 memaparkan bahwa air conditioner adalah suatu perlengkapan yang berfungsi untuk memelihara udara di dalam sebuah ruangan agar kelembaban dan temperaturnya  menyengkan bagi manusia didalamnya. Sehingga dapat disimpulkan AC atau air conditioner khususnya pada sebuah mobil adalah sebuah piranti atau perlengkapan yang berfungsi untuk menambah kenyamanan penumpang dengan memelihara temperature dan kelembaban udara di dalam mobil.
Fungsi
Menurut (Toyota new step training 1 manual, 1994), secara garis besar air conditioner memiliki 4 buah fungsi. Fungsi – fungsi tersebut sebagai berikut.
Fungsi_Sistem_AC
Fungsi_Sistem_AC

1.       Mengatur temperature atau suhu udara.

Fungsi yang pertama yaitu untuk mengatur temperatur. Pada system AC, temperatur yang dikontrol tidak hanya untuk mendinginkan ruangan mobil (cooling), tetapi juga bisa mengatur temperatur untuk memanaskan ruangan mobil (heater). Menurut new step 1, apabila temperature ruangan mobil tinggi maka panas didalam ruangan  mobil diambil agar temperaturnya tururn (pendinginan). Apabila temperatur ruangan rendah, diberikan panas pada ruangan mobil agar temperatur ruangan naik (Pemanasan). Untuk menambah kenyamanan maka perlu ditambahkan kelembaban pada udara diruangan mobil. Untuk itu system AC (air conditioner) diciptakan sesuai dengan iklim mobil tersebut beredar. (Juan, 2017) memaparkan bahwa untuk negara yang beriklim 2 seperti Indonesia yaitu hanya hujan dan panas, maka system ac yang diciptakan hanya untuk pendinginan saja. Sedangkan untuk negara yang beriklim 4 seperti negara eropa yaitu iklim panas, semi, gugur, dan dingin, maka system ac yang diciptakan untuk pendinginan dan pemanasan ruangan pada mobil.
Musim_Panas_dan_Musim_Dingin
Musim_Panas_dan_Musim_Dingin

2.       Mengatur sirkulasi udara di dalam mobil

Fungsi yang kedua yaitu untuk mensirkulasi udara di dalam ruangan mobil. Udara disebarkan keseluruh ruangan mobil sehingga udara bersih hasil pemurnian atau penyaringan dapat terdistribusikan kesetiap sudut ruangan mobil. Menurut (Ahmad Pujiono, 2019 : 49) menjelaskan bahwa komponen yang digunakan untuk mensirkulasi dara pada system AC adalah Blower. Blower menghisap udara yang ada didalam ruangan atau yang telah bersirkulasi kedalam blower yang terdiri dari motor dan kipas untuk disirkulasikan kembali. Namun beberapa model tertentu pada mobil, udara yang disirkulasikan tidak hanya dari kabin mobil, tetapi udara segar dari luar mobil.

3.       Mengatur kelembaban udara saat terjadi hujan.

Fungsi yang ketiga yaitu untuk mengantur kelembaban udara pada ruangan mobil. Kelembaban berasal dari kata lembab yang berati mengandung air (KBBI, 2019), sehingga kelembaban udara dapat diartikan udara yang mengandung air. Menurut Toyota new step 1, kelembaban udara perlu diatur untuk menambah kenyamanan penumpang. Pada sisi lain menurut (Juan, 2019), kelembaban udara di ruangan mobil perlu diatur karena agar tidak terjadi pengembunan pada saat terjadi hujan pada kaca mobil bagian dalam. Saat terjadi hujan, akan menyebabkan udara di ruangan mobil menjadi lembab dan timbul kondensasi atau embun disekitar kaca mobil dalam yang dapat menghalangi penglihatan pengemudi. Dengan menyalakan system AC,  maka udara akan bersirkulasi. Udara yang bersirkulasi adalah udara kering sehingga kelembaban dalam ruangan mobil dapat berkurang.

4.       Memurnikan atau membersihkan udara

Fungsi yang keempat yaitu membersihkan udara yang bersirkulasi di ruangan mobil. Udar yang bersirkulasi di dalam ruangan harus dibersihkan agar udara bersih dapat dihirup penumpang mobil.  Menurut (Dwi Wahyu, 2017), untuk menghasilkan udara yang bersih maka perlu filter AC. Filter AC menyaring kotoran pada udara yang akan dihisap blower menuju evaporator.

Skema Sistem AC (menurut Toyota new step training 1)

Skema_Sistem_Ac_Mobil
Skema_Sistem_Ac_Mobil

Komponen system ac

Menurut (Toyota new step training 1 manual, 1994), komponen system AC diklasifikasikan menjadi sebagai berikut :

1.   Kompresor AC (Compressor)

Kompresor adalah sebuah pompa yang memiliki fungsi untuk meningkatkan tekanan dari refrigerant yang berbentuk gas. Sehingga dengan naiknya tekanan refrigerant berbentuk gas maka temperature refrigerant berbentuk gas juga akan meningkat. Kompresor ac dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
(a)    Tipe Reciprocating
        - Tipe Crank
Di dalam tipe ini, cara kerjanya sama seperti motor bakar dengan memanfaatkan komponen crankshaft dan piston. Crankshaft akan berputar dan mengubah gerakan piston menjadi bolak - balik. Selanjutnya gerakan bolak balik tersebut dimanfaatkan untuk menghisap refigrant berbentuk gas bertekanan rendah dan memampatkannya kedalam gas refrigerant bertekanan dan bertemperatur tinggi. Cara kerjanya yaitu ketika piston bergerak kebawah, maka akan menambah volume ruangan diatas piston. Sehingga tekanannya akan menurun dan membuat katup masuk membuka, selanjutnya refrigerant akan mengalir menuju ruangan diatas piston. Ketika piston bergerak keatas, refrigerant akan dimampatkan sehingga tekanan dan temperaturnya meningkat. Selanjutnya karena tekanan yang terus meningkat maka akan mendorong katup keluar dan refrigerant keluar menuju kondensor (Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan, Bab 14 tentang Sistem AC)

Tipe_Crank
Tipe_Crank


 - Tipe Swash Plate
Di dalam tipe ini, terdapat beberapa piston yang tersusun pada swash plate. Untuk kompresor 10 silinder interval penyusunan piston sekitar 72 derajat. Sedangkan untuk kompresor 6 silinder, interval penyusunan piston sekitar 120 derajat. Kompresor jenis ini menggunakan kerja ganda, ketika salah satu sisi piston melakukan langkah hisap, pada sisi piston lainnya melakukan langkah kompresi.
Tipe_Swash_Plate
Tipe_Swash_Plate

Menurut (Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan, Bab 14 tentang Sistem AC)
Cara kerjanya yaitu :
Swash plat (piringan pengatur) akan berputar, akibatnya piston bergerak ke kanan dan ke kiri.Ketika piston bergerak ke kiri, sisi kiri piston akan terjadi langkah kompresi (Katup keluar terbuka). Gas refrigerant akan dimampatkan. Sedangkan bagian sisi kanan piston terjadi langkah hisap (katup hisap terbuka) dan gas refrigerant akan dihisap.

Cara_Kerja_Tipe_S

(b)   Tipe Rotary
 - Tipe Through Vane
Di dalam tipe ini, terdapat dua buah pasang vane yang tersusun saling tegak lurus. Vane (bilah) akan bergeser ke arah radial karena rotor berputar. Saat vane (bilah) bergeser ke arah radial, membuat  ujung vane bersentuhan dengan permukaan silinder bagian dalam (stator). Ruang pemasukan dan pengeluaran refrigerant terbentuk karena pergeseran bilah ke arah radial, rotor, dan dinding silinder.

Tipe_Through_VaneVane

2.   Kopling Magnet (Magnetic Clutch)

Kopling magnet adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin ke kompresor AC. Cara kerjanya yaitu ketika mesin berputar dan ac dalam kondisi off, maka pulley akan berputar namun putarannya tidak diteruskan menuju compressor. Ketika mesin hidup dan ac dalam kondisi on, maka stator teraliri arus listrik dan menarik pressure plat. Karena pressure plate menekan pulley, maka putaran pulley akan diteruskan ke kompresor (Toyota new step training 1 manual, 1994).
Kopling_Magnet
Kopling_Magnet

3.   Kondensor AC (Condenser)

Kondensor AC adalah bagian dari system AC yang berfungsi untuk menyerap panas dan mendinginkan gas refrigerant yang telah dimampatkan compressor dengan bantuan Hembusan angina dari depan dan kipas pendingin kondensor. Akibat proses pendinginan di dalam kondensor, gas refrigerant yang semula bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi cairan refrigerant yang temperaturnya dibawah gas refrigerant. Efek pendinginan dipengaruhi oleh jumlah panas yang dapat dilepas dikondensor, semakin banyak maka efek pendinginan akan semakin dingin (Toyota new step training 1 manual, 1994).
Kondensor_AC
Kondensor_AC

4.   Receiver Dryer

Receiver Dryer berfungsi untuk menampung carian refrigerant sementara dan menyaringnya dari partikel kotoran dan uap air yang terbawa oleh refrigerant. Selanjutnya refrigerant yang ditampung sementara akan disuplay ke ekspansion valve sesuai dengan beban pendingin yang diinginkan (Toyota new step training 1 manual, 1994).
Receiver_Dryer
Receiver_Dryer

5.   Unit Pendingin

(a)  Expansion Valve
Expansion valve adalah alat untuk menginjeksikan refrigerant cair dari receiver dryer menuju evaporator. Sehingga referigrant berubah dari cair menjadi kabut dengan temperature dan tekanan yang rendah (Toyota new step training 1 manual, 1994).
Expansion_Valve
Expansion_Valve
(b)  Evaporator

Evaporator AC adalah sebuah untuk menyerap panas udara. Ketika tekanan gas refrigerant menjadi turun karena katup ekspansi, maka gas refrigerant akan mengalir menuju evaporator. Evaporator akan menyerap panas udara di sekitar evaporator dan membuatnya menjadi dingin. Ketika gas refrigerant bertekanan rendah menyerap udara panas di sekitar evaporator, maka gas refrigerant bertemperatur rendah akan menjadi uap refrigerant dengan temperature yang lebih tinggi. Kemudian uap refrigerant dengan temperature yang lebih tinggi dihisap kembali oleh kompresor (Toyota new step training 1 manual, 1994). 
Sirip_sirip_EvaporatorEvaporator



(c)  Blower AC
Menurut (Ombro, 2019) blower ac adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk meniupkan udara menuju evaporator AC yang bekerja dan udara menjadi dingin dan sejuk. Selanjutnya udara disirkulasikan menuju kabin mobil.
Blower_AC_Mobil
Blower_AC_Mobil


(d) Kipas Pendingin Kondensor
Menurut (Bisa Otomotif, 2018), kipas pendingin kondensor berfungsi untuk mendinginkan refrigerant dengan cara menghembuskan udara ke arah kondensor.

Kipas_Kondensor
Kipas_Kondensor

6.        Pressure Switch (Sensor Tekanan Refrigrant)
Menurut (Toyota new step training 1 manual, 1994), Pressure switch atau sensor tekanan refrigerant berfungsi untuk mendeteksi tekanan refrigerant yang dipasang diantara receiver dryer dan expansion valve. Sensor ini bekerja ketika tekanan refrigerant terlalu tinggi atau sudah melewati batas spesifikasi. Ketika tekanan terlalu tinggi atau tekanan refrigerant lebih besar dari tekanan pegas maka kontak point dan terminal akan terhubung. Akibat nya kopling magnet akan mati dan kompresor akan berhenti bekerja.
Sensor_Tekanan_Refrigrant
Sensor_Tekanan_Refrigrant

7.        Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Device)
Alat ini berfungsi untuk mencegah pembekuan yang disebabkan oleh kelembaban udara  disekitar fin evaporator. Kelembaban udara mengandung kadar air, ketika fin evaporator suhunya turun sampai 0 derajat celcius  maka udara yang mengandung kadar air akan mengembun dan membeku. Akibatnya efek pendingin berkurang karena es menutupi fin evaporator (Toyota new step training 1 manual, 1994). Alat pencegah pembekuan terdapat 2 tipe yaitu :

(a)    Tipe Thermistor.
Tipe ini menggunakan thermistor atau sensor pembaca suhu yang dipasang pada fin evaporator. Thermistor membaca suhu dari fin evaporator. Ketika suhu terlalu rendah maka thermistor akan memberikan sinyal. Sinyal tersebut digunakan untuk mematikan kopling magnet agar kompresor berhenti bekerja.
(b)   Tipe EPR (Evaporator Pressure Regulator)
Tipe ini cara kerjanya yaitu mengatur tekanan refrigerant dari evaporator menuju kondenosr agar tekanannya selalu konstan yaitu sekitar 1,9kg/cm2 . Sehingga dengan begitu  fin evaporator suhunya tidak akan turun sampai 0oC.

Evaporator_Pressure_Regulator
Evaporator_Pressure_ Regulator

Selain komponen – komponen tersebut, masih terdapat beberapa komponen tambahan untuk menambah performa dari suatu sistem AC pada mobil. Tujuannya yaitu untuk menambah keamanan dan kenyamanan pengguna mobil. Beberapa komponen tambahan lainnya yaitu :
(a)   Mekanisme Pencegah Mesin Mati, berfungsi agar pada saat putaran idle mesin tidak akan mati karena beban mesin bertambah dengan berputarnya kompresor.
(b)  Peralatan Idle UP, berfungsi untuk menaikkan putaran mesin pada saat putaran idle sehingga dapat menghidupkan AC mobil.
(c)  Sistem Pelindung Tali Penggerak Kompresor, berfungsi untuk mematikan kopling magnet saat terjadi kerusakan pada tali penggerak kompresor. Selain itu akan memberikan sinyal kepada lampu indicator yang menandakan telah terjadinya kerusakan pada tali penggerak kompresor.

Cara Kerja Sistem AC

Cara_Kerja_Sistem_AC_Mobil
Cara_Kerja_Sistem_AC_Mobil

Dengan melihat fungsi dan cara kerja komponen diatas dapat disimpulkan bahwa cara kerja system AC mobil sebagai berikut :
(a)     Kompresor menghisap uap refrigerant bertekanan rendah dari saluran keluar evaporator, lalu memampatkannya menjadi gas refrigerant bertekanan dan bertemperatur tinggi.
(b)    Selanjutnya gas refrigerant bertekanan dan bertemperatur tinggi terdorong menuju kondensor ac. Didalam kondensor ac, gas refrigerant bertekanan dan bertemperatur tinggi akan didinginkan oleh kipas AC dan hembusan udara ketika mobil berjalan. Akibatnya gas refrigerant bertekanan dan bertemperatur tinggi berubah menjadi cairan refrigerant bertekanan dan bertemperatur lebih rendah.
(c)     Selanjutnya cairan refrigerant bertekanan dan bertemperatur lebih rendah mengalir menuju reciver dryer untuk disaring dari kotoran dan uap air yang terbawa bersama cairan refrigerant bertekanan dan bertemperatur lebih rendah.
(d)    Setelah disaring, kemudian cairan refrigerant bertekanan dan bertemperatur lebih rendah dikabutkan oleh expansion valve menjadi gas refrigerant bertemperatur rendah dan mengalir menuju evaporator.
(e)    Di dalam evaporator, gas refrigerant bertemperatur rendah akan menyerap panas dari udara disekitar evaporator. Kemudian terbentuk udara dingin, udara dingin selanjutnya dihembuskan menuju kabin mobil oleh blower AC. Karena menyerap panas, gas refrigerant bertemperatur rendah , temperaturnya sedikit meningkat dan kembali dihisap oleh kompresor AC.


Daftar Pustaka

          Syahyuniar, R., Ningsih, Y., & Kurniawan, R. D. (2018). Perancangan Sistem Kerja Simulator AC (Air Conditioner) Mobil. ELEMEN: JURNAL TEKNIK MESIN, 5(1), 20-27.

          Pujiono, A. (2019). Upaya Mengatasi Overheating Saat AC Beroperasi pada Mobil Daihatsu Espass Tahun 1997. ENGINEERING, 10(1), 47-52. 

          Toyota. (1994). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT Toyota Astra Motor

          Juan.2017. Fungsi Sistem AC Mobil. https://www.teknik – otomotif .com /2017 /09 /fungsi -sistem-ac-air-conditioner-pada.html

          KBBI. 2020. Definisi Kata Lembab. https://kbbi.web.id/lemba (diakses tanggal 10 mei 2020) 

          OMBRO. 2019 .Fungsi Blower Ac Mobil. https://bacabrosur.blogspot.com/2019/02/fungsi-blower-ac-mobil.html

Prosedur menggunakan Gas analyzer





Salam Otomotif !!
Hallo para automotive beginners, kali ini saya akan membahas tentang prosedur menggunakan gas analyzer tipe QROTECH untuk mengetes gas buang kendaraan sesuai SOP.

Tes Gas Buang Kendaraan
Gas_Analyzer
Prosedur penggunaan gas analyzer 

1. Baca stiker prosedur yang tertempel pada body gas analyzer.

Cara Menggunakan Gas Analyzer
Gas_Analyzer_Qrotech_Prosedur
2.Colokkan steker gas analyzer ke sumber tegangan lalu on kan gas analyzer dengan memencet
    tombol on/off pada body belakang.

3.Setelah dihidupkan maka gas analyzer secara otomatis akan beralih ke mode stand-by (ready)
   Monitor gas analyzer akan menghitung mundur kira kira 130 detik untuk beralih ke mode stand-by
   (ready). Jika tidak beralih secara otomatis, maka tekan tombol ESC Stand-by.

4.Setelah mode stand-by (ready) , Secara otomatis akan beralih ke mode zero calibration. Jika tidak
   beralih ke mode zero calibration maka pencet tombol zero. Mode ini mengeluarkan sisa sisa gas
   buang yang ada di dalam gas analyzer keluar sehingga memaksimalkan pengukuran.  
   Monitor gas analyzer akan menghitung mundur kira kira 20 detik untuk beralih ke mode stand-by
   lagi.

5.Setelah mode stand-by, masukkan ujung alat gas analyzer ke lubang knalpot kendaraan mobil.

6.Pencet tombol ENT Meas untuk memulai pengukuran. Alat gas analyzer akan mengukur
   kandungan yang ada di gas buang kendaraan mobil.

7.Kemudian jika ingin mencetak hasil pengukuran tekan 2 kali tombol HOLD PRINT, kemudian
   masukkan no plat mobil (atau nomor terserah) agar hasil tidak tertukar. Kemudian Tekan tombol
   HOLD PRINT, untuk memulai mencetak hasilnya.

8.Setelah pengukuran selesai, cabut ujung alat ukur dari lobang knalpot. Kemudian tekan tombol
   stand-by untuk beralih ke mode stand-by.

9.Setelah di mode stand-by, pencet tombol purge untuk mengeluarkan gas buang yang ada di dalam
   alat gas analyzer. Alat akan menghitung mundur dan secara otomatis akan beralih ke mode
   stand-by.

10.Jika sudah selesai matikan alat gas analyzer dan cabut steker dari sumber tegangan. 


Terimakasih telah membaca artikel ini semoga bermanfaat. Tambahkan komentar jika ada yang kurang dari artikel yang saya buat.
Salam Otomotif !!

Didukung oleh:
UNY
Journal UNY
Library UNY

Hubungi Kami

No. Telepon :

085600855575

Alamat :

Kemiri, Purworejo,
Jawa Tengah,
Indonesia

Email :

nurulfikritkrb@gmail.com